Membedah Kitab Al-Barjanzi

Pancaran kharisma Nabi Muhammad SAW terpantul pula dalam sejumlah puisi. Salah satunya adalah kitab Al Barzanji karya Ja’far Hasan bin Abdul Karim al Barzanji (1100-1179 H/ 1690-1766 M). Ja’far al Barzanji adalah seorang qadhi (hakim) dari mazhab Maliki yang bermukim di Madinah. Beliau adalah seorang keturunan (buyut) dari cendekiawan besar Muhammad bin Abdul Rasul bin Abdul Sayyid al Alawi al Husaini al Musawi al Syaharzuri al Barzanji. Sebetulnya teks asli karangan Ja’far al Barzanji berbentuk prosa dalam bahasa Arab. Namun, para penyair kemudian mengolah kembali teks itu menjadi untaian syair. Untaian syair itulah yang tersebar keberbagai negeri di Asia dan Afrika, tak terkecuali Indonesia.
 
Secara sederhana, karya Ja’far al Barzanji merupakan biografi puitis Nabi Muhammad SAW. Karya ini terbagi menjadi dua yaitu Natsar dan Nadhom. Bagian Natsar terdiri atas 19 sub bagian yang memuat 355 untaian syair, dengan mengolah bunyi” ah” pada tiap-tiap rima akhir. Seluruhnya menerangkan riwayat Nabi Muhammad SAW mulai dari saat-saat dilahirkan hingga masa-masa mendapatkan tugas kenabian. Sementara bagian Nadhom terdiri atas 16 sub bagian yang memuat 205 untaian syair, dengan mengolah rima akhir “nun”.

Salah satu hal yang mengagumkan sehubungan dengan karya Ja’far al Barzanji adalah kenyataan bahwa karya tulis ini tidak berhenti pada fungsinya sebagai bahan bacaan. Dengan segala potensinya, karya ini kiranya telah ikut membentuk tradisi dan mengembangkan kebudayaan sehubungan dengan cara umat Islam di berbagai negeri menghormati sosok dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Mengungkap Makna Kitab Al Barzanji

 
Ungkapan Shalawat Salam
Dalam menyusun kitab Al Barzanji ini, penyusun memulainya dengan menyebut nama Allah dengan membaca basmalah (bismillahirrohmanirrohim). Kemudian penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat karunia-Nya. Terakhir, penyusun memohon curahan rahmat bagi Nabi Muhammad SAW para sahabat, dan tabi’in.

SILSILAH NASAB NABI MUHAMMAD SAW
Muhammad Rasulullah bin Abdullah (Misbahul haram) bin Abdul Muthaalib (Syaibatul Hamdi) bin Hasyim (Umar) bin Abdi Manaf (Al- Mughirah) kakeknya Imam Safi’I bin Qushoi (Mujammi’) bin Kilab (Hakim) ~ disinilah nasab Rasulullah saw bertemu dari garis ibu dan ayah, bin Murrah (kakeknya Abu Bakar yang ke-5) bin Ka’ab (kakeknya Umar bin Khattab yang ke-8) bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadzar ( Quraish) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amr) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan, inilah nasab yang ke-21
 

Silsilah nasab Rasulullah saw itu semua terbebas dari perzinaan sebagaimana tradisi jahiliyah. Untaian nasab tersebut berdasarkan riwayat Syekh Zainuddin Al-‘Iraqi dalam karyanya kitab” Alfiyatun Nasab”.

MENJELANG KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
Di saat Allah menghendaki kehadiran Rasullah Muhammad saw di permukaan bumi ini, maka Allah memindahkan Nur Muhammad pada kandungan ibu beliau, sayyidah Aminah.
Ada beberapa hal yang istimewa sebagai indikator akan lahirnya bayi agung tersebut, yaitu:

  1. Tanah tandus akibat kemarau panjang menjadi subur dengan tumbuhnya berbagai pepohonan
  2. Buah-buahan mendadak menjadi matang
  3. Pepohonan menjadi doyong (jawa: mentelung) ?akibat menahan buah yang sangat banyak sehingga mudah dipetik
  4. Hewan- hewan di padang pasir (tanah Quraisy) dapat berbicara dengan bahasa arab
  5. Berhala-berhala dan arca-arca berjatuhan
  6. Semua hewan, baik di darat maupun di laut merasa gembira, demikian juga para jin
  7. Ramalan paranormal meleset
  8. Para pendeta terancam terbongkar kebusukannya

NABI MUHAMMAD SAW IBARAT BULAN PURNAMA
Di saat nabi berusia 4 bulan dalam kandungan sayyidah aminah, ayah beliau (Abdullah) wafat. Pada malam kelahiran beliau, Aminah didatangi dua putri surga, yaitu Asiah istri Fir’aun dan Maryam ibunda Nabi Isa as. Kelahiran Rasulullah membuat orang kafir terhina dina. Di saat riwayat kelahiran beliau dibaca (syarakal) kita menghormatinya dengan berdiri.

POSISI NABI MUHAMMAD SAW SAAT LAHIR
Rasulullah saw lahir sembari meletakan kedua tangannya di lantai. Sementara kepala beliau menghadap kearah atas sebagai simbol bahwa beliau kelak akan menjadi pemimpin seluruh alam. Juga menunjukan bahwa derajat beliau sangat di sisi Allah melebihi seluruh makhluk serta menunjukan bahwa beliau orang yang baik pekertinya.


Beliau lahir dalam keadaan bersih, berbau wangi, rambutnya berminyak, matanya bercelakan, bahkan sudah dikhitan. Pendapat lain mengatakan bahwa yang mengkhitan adalah kakeknya, Abdul Muthallib.

TANDA-TANDA KENABIAN MUHAMMAD SAW
Di saat Rasulullah lahir, banyak keajaiban terjadi, semua itu mengindikasikan bahwa bayi yang lahir kelak akan menjadi nabi dan makhluk pilihan. Sejak Rasulullah lahir, pemeliharaan lahit lebih ketat sehingga jin dan syaitan tidak bisa menembus langit untuk mencuri informasi tentang cacatan takdir.
 

Pada malam kelahiran beliau sinar bintang tampak lebih terang sehingga kota Mekkah tampak lebih terang. Disamping itu kerajaan kisro hancur luluh berantakan. Demikian juga api yang selama bertahun-tahun disembah oleh orang –orang majusi padam seketika.
 

Menurut pendapat yang lebih valid, beliau lahir pada hari senin pagi tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah ( yaitu tahun disaat Raja Abrahah dan para tentaranya dari negara Yaman yang berkendaraan gajah bermaksud menggempur ka’bah, namun maksud tersebut gagal berkat serangan dari kawanan burung ababil).

BEBERAPA WANITA YANG PERNAH MENYUSUI NABI MUHAMMAD SAWPada mulanya Rasulullah saw menyusu pada ibu beliau Aminah, kemudian menyusu kepada Suwaibah al- Aslamiyah (yaitu seorang budak perempuan yang dimerdekakan oleh Abu lahab karena rasa gembiranya ketika Suwaibah memberinya kabar tentang kelahiran Rasulullah saw. Kemudian beliau menyusu kepada Halimah as-Sa’adiyah. Masyarakat secara umum menolak menyusukan anaknya kepada Halimah karena ia sangat miskin sehingga dikhawatirkan akan berakibat buruk (bergizi buruk) bagi anak mereka yang disusuinya. Berkat ia menyusui Rasulullah saw, perekonomian Halimah semakin mapan. Air susunya menjadi deras, hewan-hewan yang dimilikinya seperti unta dan kambing menjadi gemuk dan keruwetan hidupnya semakin berkurang /habis.

PERTUMBUHAN NABI MUHAMMAD SAW
Perkembangan fisik Rasulullah saw dalam sehari seperti anak usia 1 bulan. Saat beliau berusia 3 bulan, beliau sudah mampu berdiri. Usia 5 bulan beliau mampu berjalan dan ketika berusia 9 bulan beliau sudah mampu berbicara dengan fasih. Di saat beliau dalam asuhan Halimah as-Sa’diyah , beliau dibedah malaikat Jibril dan malaikat Mikail dengan maksud untuk menghilangkan kotoran-kotoran hati serta mengisinya dengan nilai-nilai keimanan, ilmu, hikmah, akhlaq. Setelah selesai ditutup kembali seperti semula. Keimanan Rasulullah melebihi nilai keimanan 1000 umat pilihan.

PARA PENGASUH NABI MUHAMMAD SAW DI MASA KECIL BELIAU

Ketika Rasulullah saw berusia 4 tahun, ibu beliau meninggal, kemudian beliau di asuh oleh ummu Aiman, yang ketika beliau sudah diangkat menjadi nabi, Ummu Aiman beliau nikahkan dengan Zaid bin Haritsah yaitu seorang hamba sahaya yang telah beliau merdekakan dan sekaligus sebagai anak angkat beliau. Dan Zaid bin Haritsah adalah salah satunya sahabat Rasulullah saww yang diabadikan dalam al-Qur’an. Setelah itu, beliau diasuh oleh kakeknya Abdul Muthallib.
 

Sejak kecil beliau tidak pernah mengeluhkan rasa lapar dan dahaganya, beliau sering sarapan hanya dengan minum air zam-zam. Setelah sang kakek meninggal beliaudiasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Perhatian sang paman terhadap beliau melebihi perhatiannya terhadap anak kandungnya.
 

Ketika Rasulullahsaw berusia 12 tahun, beliau diajak pamannya untuk berdagang ke negara Syam. Kemudian di perjalanan ( kota Bushro), mereka bertemu dengan seorang pendeta buhaira. Sang pendeta ini tau betul tentang kepribadian Rasulullah saw melalui informasi dari kitab taurat dan injil. Pengetahuan pendeta ini terhadap Rasulullah didukung beberapa hal, antara lain:
  1. Ada pepohonan dan bebatuhan yang sujud/hormat kepada beliau
  2. Adanya cap kenabian diantara dua bahu belaiu
Kemudian pendeta tersebut berpesan kepada Abu Thalib untuk menggagalkan kunjungannya ke Syam demi keselamatan Muhammad dari gangguan orang-orang Yahudi.

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN KHADIJAH
Ketika rasulullah berusia 25 tahun, beliau pergi ke kota Bushro dengan membawa harta dagangan milik Khadijah ( seorang bangsawan kaya raya). Kepergian beliau didampingi oleh Maesarah ( pembantu laki-laki Khadijah). Di perjalanan, di saat beliau beristirahat di bawah pohon, pendeta Nasthura mengetahui bahwa beliau kelak akan menjadi nabi akhir zaman dengan bukti adanya pohon yang menaungi beliau, serta adanya titik merah di kedua mata beliau sebagai tanda kenabian yang lain. Kemudian beliau pulang dengan membawa keuntungan yang cukup banyak. Dalam perjalanan pulang inilah, Khadijah melihat adanya malaikat yang menaungi beliau dari terik panas matahari. Berdasarkan bukti-bukti kenabian itulah, Khadijah menawarkan dirinya untuk diperistri oleh Rasulullah saw. Setelah mendapat tawaran dari Khadijah, Rasulullah saw meminta persetujuan dari pamannya. Setelah itu, berlangsunglah akad bikah. Buah pernikahan beliau dengan Khadijah adalah 6 putra-putri. Sementara putra beliau yang bernama Ibrahim adalah hasil pernikahan beliau dengan Mariyah Qibtiyah.

PELETAK HAJAR ASWAD
Ketika beliau berusia 35 tahun, orang-orang Quraisy ASaorang yang pertama masuk pintu ka’bah. Ternyata yang masuk pertama kali adlah Rasulullah saw, maka beliaulah yang berhak mengangkatnya. Kemudian Rasulullah saw meletakan hajar aswad diatas serbanya dan mengajak wakil dari setiap kabilah untuk bersama-sama mengangkatnya. Begitulah kebersamaan Rasulullah saw, dan beliau tidak otoriter.

KERASULAN NABI MUHAMMAD SAW
Ketika beliau berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi nabi sekaligus rasul dengan tugas memberi kabar baik bagi yang beriman dan beramal shaleh denga suraga dan memberi perigatan bagi yang durjana dengan neraka. Beliau suka menyepi (berkhalwat) di Gua Hira’, menjauh dari tempat keramaian. Beliau beribadah di gua Hira’ sampai-sampai malaikat Jibril datang membawa wahyu pada hari senin tanggal 17 Ramadhan. Dan wahyu yang pertama adalah surat al-‘Alaq ayat 1-5. setelah itu, wahyu lama tak kujung turun selama 3 tahun. Setelah itu turunlah surat al-Mudatstsir. Beliau diangkat menjadi Nabi terlebih dahulu sebelum beliau diangkat menjadi Rasul.

YANG MULA-MULA MASUK ISLAM 

Orang-orang yang mula-mula beriman kepada Rtasulullah saw adalah abu bakar. Sementara dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abu Thalib, dari golongan wanita adlah Khadijah, dari golongan budak yang telah merdeka adalah Zaid bin Haritsah, dan dari budak adalah Bilal. Setelah itu disusul Usman, Sa’ad, Sa’id, Thalhah, Abdurraahman bin Auf, dan Shofiyyah. Pada saat itu Rasulullah saw dan segenap para sahabat beribadah secara tersembunyi. Baru setelah turun ayat “ Fasda’ bima tu’maru……” beliau melancarkan da’wahnya secara terang terangan. Dan dakwah Rasulpun mendapat tantangan yang sangat berat dari penduduk Makkah sehingga beliau diperintah hijrah ke Habasyah. Beliau mempunyai kewajiban khusus yakni shalat tahajjud. Pada tahun ke-10 dari kerasulan beliau, Abu Thalib wafat. Dengan wafatnya sang paman kecaman yang beliau terima bertambah parah. 3 tahun setelah kematian Abu Thalib, Khadijah menyusulnya. Dengan wafatnya istri tercintanya, kesushan beliau semakin bertambah berat. Saat itu, beliau berdakwah kepada penduduk Tsaqif, namun mereaka meresponya dengan kecaman bahkan dengan melempari beliau hingga beliau berdarah. Melihat kondisi tersebut, malaikat menawarkan kepada beliau untuk menghancukan penduduk Tsaqif, namun beliau tidak menerima tawaran tersebut. Beliau masih berharap semoga Allah memberikan keturunan yang baik dari mereka. Karena itu, kalau kita berdakwah dan belum berhasil, maka kita masih mempunyai harapan kelak anak-anak, cucu-cucu mereka mau merespon dakwah kita.

ISRO’ MI’RAJ
Di saat beliau menglami kesusahan akibat ditinggal orang-orang yang beliu cintai, Allah mengisra’mi’rajkan beliau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian naik ke langi ke-7. di langit pertama beliau bertemu dengan nabi Adam. Di langi lapis kedua, beliau bertemu dengan nabi Isa dan Yahya. Di langit lapis ketiga, beliau bertemu dengan nabi Yusuf. Di langi lapis keempat, beliau bertemu dengan nabi Idris. Di langit lapis kelima, beliau bertemu dengan nabi Harun. Di langit lapis keenam, beliau bertemu dengan nabi Musa kalimullah. Dilangit lapis ke tujuh, beliau bertemu dengan nabi Ibrahim. Kemudian beliau menuju ke Sidratul Muntha dan dilanjutkan ke Makam Mukafahah, untuk menerima perintah Shalat, yang semula 50 kali dalam sehari semalam akhirnya menjadi 5 kali. Setelah itu nabi turun kembali ke Makkah. Dan ketika beliau menceritakan peristiwa yang dialaminya, Abu Bakar Shiddiq langsung membenarkannya, sementara orang Quraisy secara umum menolaknya.

DI KALA MUSIM HAJI TIBA
Setelah Rasulullah Isra’ Mi’raj, tepatnya pada musim haji, beliau menyatakan kerasulannya kepada kabilah-kabilah Arab. Dengan demikian terdapat penduduk madinah yang beriman kepada beliau. Kemudian pada tahun berikutnya, 12 orang menyusul beriman sekaligus berjanji akan membela kebenaran Rasulullah saw dalam menyampaikan Risalah (bai’at). Kemudian pada tahun berikutnya sekitar 70 orang dan 2 wanita dari suku Aus dan Khajraj beriman sekaligus berbai’at pula. Dari sejumlah mukminin yang ada Rasulullah saw menunujuk 12 orang sebagai pemimpin kemudian penduduk Makkah berhijrah ke Madinah
 

Melihat gejala tersebut, para kafir Quraisy khawatir bila Rasulullah saw menyusul para sahabatnya yang telah berhijrah. Karenanya, mereka memutuskan untuk membunuh beliau. Namun rencana pembunuhan tersebut gagal karena kepala para pemuda yang mengepung rumah Rasulullah saw ditaburi debu oleh Rasulullah saw ketika Rasululah saw hendak hijrah sehingga mereka tertidur lelap. Akhirnya Rasululah saw berhijrah dengan didampingi Abu Bakar. Upaya pembunuhan terhadap rasululah saw ini tampaknya belum pudar dengan bukti Suraqah, seorang pemuda kafir membuntuti Rasulullah saw. Namun tiba-tiba kaki kuda Suraqah terjerambab dan iapun meminta tolong kepada Rasulullah saw.

KESAKSIAN UMMI MA’BAD
Dalam sebuah perjalan hijrah, Rasulullah saw singgah di rumah Ummi Ma’bad untuk membeli susu. Namun Ummi Ma’bad tidak mempunyai. Pada saat yang sama Rasul melihat kambing yang kurus, kemudian Rasulullah saw meminta izin untuk memeras air susunya. Atas izin Allah kambing yang kurus tadi dapat mengeluarkan air susu yang banyak, sehingga Nabi saw dan Abu bakar dapat meminumnya. Sebagai tanda kenabian, beliau menyisakan air susu kambing kurus ini untuk Ummi Ma’bad. Kemudian abu Ma’bad pulang dan terkagum melihat air susu tersebut . singkat cerita, ia bermaksud akan beriman kepada Rasulullah saw bila kelak bertemu beliau. Rasulullah saw tiba di madinah [ada tanggal 12 rabi’ul awwal namun Rasulullah saw sebelumnya berhenti terlebih dahulu didesa Qubba’, sembari membangun masjid ditempat tersebut yang terkenal dengan masjid Qubba’.

MANUSIA PALING SEMPURNA

Rasulullah saw adalah manusia paling sempurna, baik secara fisik ataupun psikisnya. Beliau bila berjalan menundukan kepalanya, seperti orang yang turun dari pegunungan. Bila bersalaman dengan orang lain, aroma tangan beliau akan terasakan selam sehari. Pendek kata siapapun yang melihat beliau pasti mengatkan bahwa saya belum pernah melihat manusia sesempurna ini.

KETAWADLU’AN NABI MUHAMMAD SAW
Tipologi Rasulullah saw itu sangat pemalu dan tawadlu’. Beliau mau mengerjakan hal-hal yang remeh, seperti menjahit sandalnya, menembel pakainnya, dan sebagainya. Beliau sangat mencintai fakir miskin, menjenguk mereka di kala sakit, berkenan menerima alasan seseorang. Rasulullah saw cinta atau benci semata-mata karena Allah. Beliau meletakan batu diperutnya disaat lapar, tidak pernah omong kosong, bila bertemu orang selalu mendahului memberi ucapan salam.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ma'haduna - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger