Jika kita memikirkan keadaan orang-orang sholih
terdahulu, niscaya kita akan merasa takjub dan tercengang saat membaca kisah
tentang ibadah mereka dan penjagaan mereka terhadap amalan sunnah serta betapa
hebatnya mereka dalam melaksanakan kewajiban. Di antara mereka ada yang
mendirikan sholat di awal malam, ada yang di akhir malam, ada yang di
pertengahan malam, dan ada pula yang mendirikan di ujung-ujungnya (awal malam
dan akhir malam). Masing-masing sesuai dengan kadar kesungguhan dan
kemampuannya.
Nabi SAW
bersabda :
عَلَيْكُمْ
بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ
إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
Artinya: “Hendaklah
kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat malam adalah
kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada
Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. “
Andai kita
bisa mendengar suara mereka ketika membaca ayat-ayat Allah di kala malam, serta
melihat mereka beristighfar dan berdoa berlinang dengan air mata, niscaya itu
akan mengubah hidup kita dan mengusir kemalasan serta hal sia-sia yang mengisi
hari-hari kita selama ini. Betapa indah amal ibadah mereka, malam menyambut
mereka dengan gelapnya, suara makhluk pun sudah sunyi tapi mereka malah
bersegera menuju Tuhan mereka dalam keadaan ruku’dan sujud demi mencari
fadhilah dan keridhoan dari Tuhan mereka. Mereka mengharapkan rahmat Allah dan
memperoleh limpahan karunia.
Sekian
diantara orang yang rajin melaksanakan sholat malam adalah sang sahabat mulia
Abdullah bin Umar bin Khattab radhiyallohu ‘anhuma, wafat 73 Hijriyah. Ibnu
mas’ud berkata “Sesungguhnya pemuda Quraisy yang paling dapat menahan dirinya
terhadap dunia adalah Abdullah bin Umar. Sang tabi’i utama Sa’id bin al
Musayyab mengatakan, “Ketika Ibnu Umar meninggal dunia tidak ada seorang pun
dimuka bumi yang lebih aku ingin mencontohnya dalam hal bertemu Allah dengan
amal melebihi dia”.
Bagaimana
Dia Menghabiskan Malam dan Tahajud?
Awal mula
mengapa Ibnu Umar sangat rajin melaksanakan sholat malam adalah pada suatu
ketika dia bermimpi melihat dua malaikat memegangnya lalu membawanya ke neraka
dan dia melihat neraka itu tergulung bagaikan gulungan dalam sumur, ketika
itulah Ibnu Umar berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari neraka”. Lalu
datanglah seorang malaikat menemui kedua malaikat ini dan berkata kepadaku,
“Kamu tidak akan takut”.
Tatkala dia
menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW maka beliau bersabda, “Sebaik-baik
lelaki adalah Abdullah kalau saja dia mau sholat malam”. Sejak saat itu
Abdullah bin Umar tidak pernah tidur di malam hari kecuali sebentar. Muhammad
bin Zaid menggambarkan kepada kita bagaimana sholat malamnya Abdullah bin Umar
ra, Ibnu Umar punya mihras (Batu bundar) yang berisi air dan dia
sholat semampunya. Kemudian dia kembali ke tempat tidur dan dia tidur ringan
laksana tidurnya burung. Kemudian dia bangun dan berwudhu lalu kemudian sholat.
Dalam satu malam dia biasa melakukan itu empat atau lima kali. Kalau saja dia
ketinggalan sholat Isya berjamaah maka dia menghidupkan seluruh malamnya.
Bangunlah
Mesti Hanya dengan Sepertiga Al-Qur’an
Ibnu Umar
adalah sahabat yang sangat menganjurkan orang-orang untuk melakukan sholat
malam meski sebentar dan hanya membaca beberapa ayat al-Qur’an agar kaum
muslimin bisa memperoleh fadhilah yang luar biasa ini dari Allah. Siapa tahu
bacaan yang sedikit ini menjadi penyebab banyaknya tahajud dengan izin Allah.
Abu Ghalib
meriwayatkan, “Ibnu Umar singgah di tempat kami di Makkah dan beliau sholat
tahajud di malam hari. Suatu malam sebelum shubuh dia berkata padaku, “Wahai
Abu Ghalib, tidakkah kau bangun dan sholat malam meski hanya dengan membaca
sepertiga al-Qur’an?”. Aku menjawab, “Wahai Abu Abdurrahman, waktu shubuh sudah
dekat bagaimana saya bisa membaca sepertiga al-Qur’an?”. Dia berkata,
“Sesungguhnya surat al Ikhlas itu sama dengan sepertiga al-Qur’an”.
Benarlah
apa yang dikatakan oleh Hasan Al Bashri ketika dia berkata, “Kalian akan
kehilangan kesenangan bila tidak mendapatkan tiga hal: Sholat malam, membaca
al-Qur’an dan berdoa. Kalau kalian dapatkan ketiganya maka pertahankan dengan
kuat serta ber-hamdalah lantaran itu. Tapi kalau kalian tidak mendapatkannya
maka ketahuilah bahwa pintu-pintu kebaikan sedang tertutup untuk kalian, maka
segera cari bagaimana cara membukanya.
Semoga
melalui tulisan singkat ini kita bisa memetik kisah teladan diatas dan
menjadikan kita untuk senantiasa melaksanakan sholat malam.